Sheikh Yusuf Yusuf Qardhawi, Ketua Organisasi Ulama se-Dunia, di Kairo, hari Senin, menyerukan kepada umat Islam seluruh dunia, untuk kembali menjadikan hari Jum'at mendatang sebagai hari kemarahan terhadap Israel, dan memberikan dukungan terhadap al-Aqsha, yang terancam oleh Zionis-Israel.
Dalam acara konferensi perss yang diselenggarakan di Kairo, Sheikh Qardhawi memperingatkan kepada kaum muslimin bahaya ancaman Zionis-Israel terhadap Masjidil Aqsha. Qardhawi juga meminta seluruh kaum muslimin menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghadapi Israel.
Dalam acara konferensi pers itu, ia didampingi seorang anggota perlemen Mesir, Jamal al-Khudari, yang menjadi pemimpin gerakan komite anti pengepungan, dan menyerukan kepada seluruh negara Arab untuk meningkatkan perlawanannya terhadap Israel yang telah melakukan serangan terhadap Masjidil Aqsha dan menjajah serta menguasai Yerusalem. Israel bukan hanya mencaplok serta menjajah tanah Yerusalem, tapi juga bertujuan ingin menghancurkan Masjidil Aqsha.
Sementara itu, Khudari sangat menyesalkan sedikitnya reaksi dari kaum muslimin di seluruh dunia. Israel terus meningkatkan eskalasinya untuk menguasai Yerusalem dan Tepi Barat. Sekarang, Israel telah mengerahkan militernya secara besar-besaran, dan melarang orang-orang muslim melakukan shalat di Masjidil Aqsha.
Seorang pejabat Hamas di Jenin, Sheikh Khaled al-Hajj, mempertanyakan masyarakat Palestina yang ada di Tepi Barat, yang diam seribu bahasa, dan tidak bertindak atas kekejaman yang dilakukan Zionis-Israel. Sheikh Khaled menilai tak lain, akibat adanya tindakan represif yang dilakukan oleh Otoritas Palestina, yang menghalang-hangangi para pejuang Palestina untuk bertindak melawan pendudukan Israel. Hajj menyerukan kepada Otoritas Palestina di Ramallah mengizinkan para penduduk Palestina melawan Israel.
Menteri Pariwisata Palestina, Mohammad Al-Agha, mengatakan Senin, kemarin, peristiwa serangan terhadap Al-Aqsha oleh Zionis Israel dapat melahirkan aksi revolusi di seluruh dunia Arab, tegasnya. Sementara itu, penduduk Yahudi di Yerusalem mendirikan sekolah dan rumah, yang dapat melihat al-Aqsha, dan melakukan serangan langsung ke tempat suci umat Islam itu, yaitu al-Aqsha. Ini sudah garis 'merah' yang tidak boleh dilanggar Israel, tambahnya.
Dalam acara konferensi perss yang diselenggarakan di Kairo, Sheikh Qardhawi memperingatkan kepada kaum muslimin bahaya ancaman Zionis-Israel terhadap Masjidil Aqsha. Qardhawi juga meminta seluruh kaum muslimin menggunakan seluruh kemampuannya untuk menghadapi Israel.
Dalam acara konferensi pers itu, ia didampingi seorang anggota perlemen Mesir, Jamal al-Khudari, yang menjadi pemimpin gerakan komite anti pengepungan, dan menyerukan kepada seluruh negara Arab untuk meningkatkan perlawanannya terhadap Israel yang telah melakukan serangan terhadap Masjidil Aqsha dan menjajah serta menguasai Yerusalem. Israel bukan hanya mencaplok serta menjajah tanah Yerusalem, tapi juga bertujuan ingin menghancurkan Masjidil Aqsha.
Sementara itu, Khudari sangat menyesalkan sedikitnya reaksi dari kaum muslimin di seluruh dunia. Israel terus meningkatkan eskalasinya untuk menguasai Yerusalem dan Tepi Barat. Sekarang, Israel telah mengerahkan militernya secara besar-besaran, dan melarang orang-orang muslim melakukan shalat di Masjidil Aqsha.
Seorang pejabat Hamas di Jenin, Sheikh Khaled al-Hajj, mempertanyakan masyarakat Palestina yang ada di Tepi Barat, yang diam seribu bahasa, dan tidak bertindak atas kekejaman yang dilakukan Zionis-Israel. Sheikh Khaled menilai tak lain, akibat adanya tindakan represif yang dilakukan oleh Otoritas Palestina, yang menghalang-hangangi para pejuang Palestina untuk bertindak melawan pendudukan Israel. Hajj menyerukan kepada Otoritas Palestina di Ramallah mengizinkan para penduduk Palestina melawan Israel.
Menteri Pariwisata Palestina, Mohammad Al-Agha, mengatakan Senin, kemarin, peristiwa serangan terhadap Al-Aqsha oleh Zionis Israel dapat melahirkan aksi revolusi di seluruh dunia Arab, tegasnya. Sementara itu, penduduk Yahudi di Yerusalem mendirikan sekolah dan rumah, yang dapat melihat al-Aqsha, dan melakukan serangan langsung ke tempat suci umat Islam itu, yaitu al-Aqsha. Ini sudah garis 'merah' yang tidak boleh dilanggar Israel, tambahnya.
sumber; eramuslim.com