BUKU The Currency War tulisan Song Hongbing menuduh Yahudi telah merancang untuk memerintah dunia dengan cara memanipulasi sistem keuangan internasional. Ternasuk Jepang dan China diantara negara yang akan dikuasai fikiran Zionis dalam rangka menguasai keuangan global. Menurut Song tidak ada free market karena semuanya akankembali pada global finance dan institusi financial seperti Rothschilds, Rockefellres dan JP Morgan yang hanya menguatkan AS saja.
BUKU The Currency War yang ditulis seorang China (menetap di AS bekerja di Wall Street) ini kini amat laris kerana ia menceritakan bagaimana kaum Yahudi merancang untuk memerintah dunia dengan cara memanipulasi sistem kewangan global. Buku itu diyakini sudah dibaca hampir semua pegawai tertinggi di negara republik itu.Sekiranya berita ini benar, ia mungkin mencipta perasaan kurang senang dengan sistem kewangan internasional, yang kemudian bergantung kepada China untuk membantu dunia memulihkan krisis yang sedang berlaku sekarang.
Disisi lain, buku ini dengan halus telah ,mengingatkan China untuk mempersiapkan perang tanpa darah, karena adanyaancaman kekuatan ekonomi AS yang siap menghancurkan perekonomian China disetiap waktu.
Kaum Yahudi yang dimaksud adalah kartel perbankan kelaurga Rothschilds. Keluarga ini telah memulai debutnya sejak awal abad 19 di Inggris. Kelaurga inilah yang telah memberikan dukungan financial dan politik pembangunan rejim Zionis di tanah Palestina. Dukungan keluarga Rothschild bukan hanya financial, tapi mulai dari rancangan penguasaan daerah pendudukan Palestina sampai dengan debut politik hingga sekarang. Jadi pembangunan Israel secara khusus, tidak lepas dari uluran tangan mereka, juga termasuk ekonomi rejim ini secara umum.
Konspirasi seperti ini bukanlah sesuatu yang aneh lagi di Asia. Sebagaimana secara meluas telah ditahuinya konspirasi baru antara Rothschilds, Rockefellers, Philips, DuPonts, Vanderbilts dan keluarga Bush masih sedang berusaha mengusai dunia. Dalam buku Bloodiness and Illumati tulisan Fritz Springmeier mendata dengan detail semua aktifitas keluarga Rothschilds dalam dunia.Menurut Fritz; diantara akifitas yang dituliskan adalah penguasaan kelaurga ini dalam membanguan rangkaianpergerakan didalam agama Kristen dan juga Yahudi dalam merusak dunia.
Seperti dari Yahudi Sabbatain didirikanlah gerakan Satanisme, dengan gerakan inilah sistim perbankan ini mereka menguasai Federal Reserve AS guna menguasai financial dunia untuk dapat merusak akidah Kristen dan juga Islam.Mengusai gerakan bawah tanah (screet society) dalam Kristen; pendirian The Salvation Army (Tentara Peneyelamat). Melalui gerakan ini yang secara umum mengatas namakan Forum Pelajar national (national Student Forum) AS dengan tokoh utamanya adalah John Rothschildz.
Mereka inilah yang mempopulerkan Nudis dan juga free love. Mereka aktifbergerak dibawah organisasi universitas dan gereja seperti: Radcliffe Liberal Club, Union Theological Seminary Contemporary Club, Yale Liberal Club, Youth Peace Federation, League of Youth of Community Church, Methodist Epworth League, NY District, Young Judea, Young People's Fellowship of St. Phillip's Parish dan selanjutnya.
Selain dari ini, Rothschlds juga menguasai media massa seperti CNN dan Reuter. (baca tulisan Eutice Mullins dalam Who Own the TV Networks).Di Jepang terdapt juga beberapa buku yang berisikan teori konspirasi Yahudi, ada yang pro dan adapula yang kontra. Buku seperti To Watch Jews is To See The World Clearly, The Next Ten Years: How To Get An Inside View of the Jewish Protocols dan I'd Like to Apologise To The Japanese - A Jewish Elder's Confession (yang ditulis penulis Jepang -Kabuto Masao - menggunakan nama Mordecai Mose).
Semua buku ini adalah diantara berbagai variasi daripada The Protocols of the Elders of Zion, yang ditiru oleh penulis Russia dan pertama kali dicetak pada 1903.
Buku ini ditemuitentera Jepang selepas mengalahkan tentera Czar pada 1905. Semua buku buku ini menunjukkan adanya kontra versi pandangan terhadap gerakan Yahudi di dunia terutama di Asia.Seperti buku To Watch Jews is To See The World Clearly ditulis oleh Uno Masami. Tulisannya berlandaskan tulisan Protocols of the (Learned) Elders of Zion oleh penulis Rusia:Matvei Golobinsk. Uno dalam tulisannya berusaha untuk membatalkan tulisan Matvei dengan mengatakan bahwa "Askenazim" adalah kelompok Yahudi palsu dan orang Jepang adalah keturunan dari salah satu 10 keturunan Bani Israel yang hilang.
Tapi pada tahun 1987, Yajimi Kinji, seorang ekonom dan Profesor dari Universitas Aoyama Gakuin menulis tentang konspirasi Yahudi menguasai dunia, yang dikikuti oleh rekannya Tanaka Kakuei dan Doktor Nishioka Masanori yang menulis buku tentang konspirasi Yahudi dan pembatalan holocaust. Karena tulisan itu mereka terpaksa dipenjara dan dipaksa untuk meminta maaf.Penulis China mendapat banyak ide mengenai dunia Barat dari Jepang. Mungkin kerana itu teori konspirasi Yahudi dapat disebarkan dengan begitu meluas.
Tidak terkecuali di negara negara Asia Tenggara. Bekas Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad, pernah menyatakan bahawa 'Yahudi akan memerintah dunia dengan menggunakan proksi (perentara). Mereka (Yahudi Zionis) menjadikan orang lain berjuang dan mati untuk mereka. Dr Mahathir mengatakan bahwa, persatuan Muslim yang sering diputar belitkan dan mungkin sedang digerakkan untuk mendukung Zionis. Menurut tokoh politik Malaysia ini bahwa tidak ada rakyat China atau Jepang yang menyalahkan Yahudi kerana membunuh 'orang alim' mereka atau percaya bahawa darah anak mereka akan disiram pada perayaan Passover.
Hakikatnya, hanya beberapa orang China, Jepang, Malaysia atau Filipina yang pernah bertemu dengan bangsa Yahudi.China, Jepang, Filipina, Malaysia dan Indonesia adalah objek dari serangan tersebut. Mungkin kebanyakan rakyatnya tidak mengetahui gerakan ini atau tidak pernah melihat dengan terang organsasi dan orang Yahduinya, tapi bukan bararti tidak ada gerakan itu, dimana sedang aktif satu gerakan Zionis yang akan menghancurkan bangsa dan anakbangsa terutama geneasi mudanya.
Begitulah kenyataannya, bahwa diberbagai Negara di Asia Tenggara terdapat gerakan Zionis yang terpencar dengan jelas dari Singapore Filipina dan Thailand. Mereka bergerak aktif dengan menggunakan kedutaan dan synagogue dengan dibantu oleh tokoh keagamaan dan politik setempat. Di Indonesia gerakan ini didukung oleh tokoh organisasi Islam terbesar setempat. Dia menjadi salah satu pendiri universitas Perez dan guru terbang dari universitas Netanyahu.
Gerakan Zionis ini bukan saja dengan usaha mengusai politik dunia dengan menguasai ekonomi, vice versa, tapi juga dengan menghilangkan dasar keagamaan yang ada terutama Islam. Untuk itu para tokoh keagamaan yang akan menjadi proxy juga ditandai dengan pemikiran Liberalnya. Begitu juga tokoh yang dikirim ke Tel Aviv, pada peringakat pertama mereka akan dibawa kepada pola berfikir Liberal dan antisemitisme kemudian mendukung berdirinya rejim Zionis di tanah jajahan Palestina.
Artikel terbaru sebuah majalah perniagaan popular di Filipina yang menjelaskan bagaimana Yahudi selama ini memang senantiasa menguasai negara di mana mereka menetap, termasuk Amerika Serikat.
Jadi, apa sebenarnya yang menjadikan teori konspirasi ini menarik di Asia?
Jawapannya,karena ini menyangkut kelangsungan kemandirian bangsa serta kemerdekaannya, sehingga setiap bangsa wajib untuk mempertahankan segala sesuatu yang menjadi haknya. Sekalipun tampaknya teori konspirasi ini selalunya tersebar dalam komuniti kecil, di mana akses kepada berita dunia terbatas dan kebebasan untuk mencari jawapan juga terkekang, sama sekali tidak berarti bahwa lemahnya gerakan Zionis untuk mengusai dunia, terutama dunia Islam melalui sebagian muslimin.
Seperti Jepang, sebuah masyarakat yang tidak tertutup, sekalipun mereka adalah manusia yang memiliki sejarah demokrasi yang belum begitu lama itu, tetapi tidak dapat lari daripada kepercayaan bahwa mereka juga adalah mangsa dari pengaruh Zionisme di tanah airnya.Lebih tepat, effek dari kaum Yahudi secara relatifnya tidak begitu dirasakan secara lansung itu, justeru mewujudkan suasana misteri dan dalam beberapa hal dengan jelas menunjukkan kaitan dengan Barat, sekali gus membuatkan mereka menjadi paranoid untuk anti-Barat.
Sikap paranoid seperti ini memang tersebar luas di Asia, di mana hampir semua negara di benua ini pernah menjadi tanah jajahan kuasa Barat selama beberapa ratus tahun. Jadi sebenarnya pengalaman ini lah yang mebuat mereka harus berhati hati untuk tidak menjadi dua kali ada dibawah kekuasaan asing. Persiapan dan pemahaman serta mawasdiri akan selalu membantu untuk menjadi waspada.Jepang sekalipun tidak pernah dijajah secara rasmi, tetapi ia juga menerima bias daripada pengaruh Barat, ketika kapal perang Amerika memaksa negara itu membuka pintu kepada dunia luar sejak 1850-an.
Kaitan antara Amerika Syarikat dan Yahudi terwujud sejak akhir abad ke-19, ketika adanya kecemburuan Negara Eropa dengan munculnya negara baru yang tidak menguntungkan mereka, sebaliknya mereka termotivasi oleh tamakkan pada duit dan kekuasaan. Gambaran ini adalah sifat asli stereotip kaum Yahudi yang kikir, yang akhirnya memberi gambaran jelas bahwa Yahudi menguruskan Amerika.Satu daripada hal yang ironi mengenai sejarah penjajahan ini ialah; negara yang pernah dijajah terus menggunakan beberapa undang-undang yang diwarisi daripada penjajah.
Sehingga sedikit banyak akan memunculkan lahirnya perasaan anti-Semitik seperti teori peninggalan warisan bangsa Eropah yang terus bersemai kukuh di Asia sekalipun kemudian ia tidak lagi relevan di Barat.Perasaan anti-Semitik rakyat Jepang adalah diantara yang paling menarik. Jepang mampu mengalahkan Russia pada 1905, hanya selepas seorang ahli perbankan Yahudi di New York, Jacob Schiff, membantu Jepang membuat keuangannya mengapung (floating). Kemudian setelah PD II, seolah mereka lupa siapa itu Amerika yang telah menghancur luluhkan kota dengan isinnya, sehingga hari ini peristiwa itu masih membekas kuat dihati mereka.Buku Protocols of the Elders of Zion, seolah olah mengesah apa yang disyaki Jepang selama ini - kaum Yahudi memang mampu untuk mempengaruhi kewangan global.
Tapi, sebagai bangsa yang praktis, Jepang membuat keputusan untuk menjadi kawan kepada bangsa ini daripada menjadikannya lawan.Hasilnya, ketika Perang Dunia Kedua, ramai rakyat Jerman meminta Jepun yang menjadi sekutu mereka untuk mengumpul kaum Yahudi ini. Kemudian dalam majlis makan malam yang diadakan di Machuria, tanah jajahan Jepang, untuk merayakan persahabatan Jepun-Yahudi ini. Hubungan "baik" ini memberi kelegaan kepada kaum Yahudi di Shanghai ketika itu.
Aun Shinrikyo tetap menjadi legenda bagi orang Jepang dalam melihat konspirasi Yahudi untuk menguasai dunia, sebagaimana Ota Ryu yang masih tetap melihat adanya rencana atau konspirasi dari Barat yang dikuasai oleh Yahudi. Bagaimanapun, cetusan ide ini yang pernah menyelamatkan bangsa Jepang, pada sisi lain Barat (baca Eropa dan AS) masih terus menghantui pemikiran masyarakat Asia Tenggara dan sepatutnya lebih hari ini semua perlu mempelajarinya dan mengetahuinya lebih dalam. Minimal melihat bahwa kenyataan hari ini merupakan dalil kongkrit dari setiap apa yangdikatakan "konspirasi" itu. Lebih kecil lagi dari minimal, bahwa AS dan rejim Zionis adalah kekuatan penjajah yang sedang aktif dengan dalih sefihak. Selama keberada ini (AS dan rejim Zionis) ada maka ancaman selalu ada (maksimal)
sumber; pakaryahudi.blogspot.com