Tak Peduli Rasa Sakit Muslim Bosnia, Swedia Bebaskan Penjahat Perang Biljana Plavsic
Stockholm - Swedia hari Selasa membebaskan bekas presiden Serbia Bosnia Biljana Plavsic, yang telah menjalani dua pertiga dari masa hukuman 11 tahun penjaranya karena kejahatan perang, kata pihak berwenang penjara Swedia.
Plavsic diperkirakan tiba di Beograd, Selasa malam
Pengadilan Kejahatan Perang untuk bekas Yugoslavia di De Haag, yang memvonis Plavsic pada Februari 2003, telah mengizinkan bulan lalu untuk memberinya pembebasan lebih cepat, keputusan ini disambut dengan protes oleh keluarga Muslim Bosnia korban perang 1992-95, tapi dirayakan oleh Serbia Bosnia.
"Plavsic telah diangkut pagi ini ke (bandara Stockholm) Arlanda. Di sana ia dijemput dengan sebuah pesawat," Pelayanan Percobaan dan Penjara Swedia mengatakan dalam satu pernyataan. "Apa yang terjadi selanjutnya terserah kepadanya ..."
Plavsic (79) adalah satu dari tiga anggota kepresidenan Republik Serbia, yang dipimpin oleh Radovan Karadzic, yang hari Senin memboikot dimulainya pengadilannya di Den Haag dengan 11 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan, termasuk pembasmian etnik di Srebrenica.
Plavsic mengaku bersalah atas penyiksaan atas dasar politik, rasial dan agama dengan "menghasut paramiliter dari Serbia untuk membantu pasukan Serbia Bosnia dalam membuat pemisahan etnik dengan kekuatan". Tuduhan pembasmian etnik, pemusnahan dan pembunuhan dibatalkan sebagai bagian dari tawar-menawar pengakuannya.
Orang yang divonis di Pengadilan Kejahatan Perang untuk bekas Yugoslavia tidak menjalani hukuman mereka di Den Haag, tapi dikirim ke penjara di luar Belanda.
[sumber; muslimdaily.net]