Monday, April 27, 2009

Sejarah Indonesia...part 1...


Sejarah Indonesia – Bagian ke-1
Eddy Djaja/Indonesia Media

Sejarah Indonesia mencakup suatu waktu yang amat panjang yang bermula sejak dari zaman prasejarah oleh "Manusia Jawa" pada sekitar 500,000 tahun yang lalu. Sejarah Indonesia dapat dibagi ke dalam lima era:
1. Era sebelum penjajahan, dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera.2. Era penjajahan, dengan masuknya orang-orang Eropah (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah dan mengakibatkan Indonesia dijajah oleh Belanda selama sekitar 350 tahun antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20;3. Era kemerdekaan, dari saat Kemerdekaan Republik Indonesia (1945) sehingga jatuhnya kepemimpinan Presiden Sukarno di tahun 1966;4. Era Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Suharto selama 32 tahun (1966–1998); 5. Era reformasi yang berlangsung sehingga sekarang.
Era sebelum penjajahanPara cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau Kerajaan Jawa Dwipa Hindu di pulau Jawa dan Sumatera pada sekitar 200 SM. Kerajaan Taruma menguasai Jawa Barat pada sekitar tahun 400, dengan agama Buddha tiba di wilayah tersebut pada tahun 425. Pada Zaman Pembaharuan Eropah, Jawa dan Sumatera telah mempunyai warisan peradaban yang berusia ribuan tahun dan sepanjang dua buah kerajaan besar.
Era kerajaan Hindu-BuddhaAntara abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Sriwijaya berkembang pesat di Sumatera. I Ching, penjelajah Tiongkok, mengunjungi ibu kotanya di Palembang pada sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Tanah Melayu. Abad ke-14 juga memperlihatkan kebangkitan sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Antara tahun 1331 hingga tahun 1364, Gadjah Mada, Patih Majapahit, berhasil menguasai wilayah yang kini merupakan sebahagian besar Indonesia bersama-sama hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari zaman Gadjah Mada termasuk undang-undang dan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam kisah roman kesatriaan Ramayana.
Era Kerajaan IslamIslam tiba di Indonesia pada sekitar abad ke-12 menggantikan agama Hindu sebagai agama yang terutama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera; hanya Bali yang tetap mempertahankan majoritas penganut Hindunya. Di kepulauan-kepulauan di timur, para pendeta Kristen dan ulama-ulama Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17 dan pada saat itu, adanya sebahagian besar penganut kedua agama ini di kepulauan-kepulauan tersebut. Penyebaran Islam didorong oleh hubungan perdagangan di luar Nusantara; umumnya para pedagang dan ahli kerajaanlah yang pertama memeluk agama baru tersebut. Kerajaan-kerajaan yang penting termasuk Mataram di Jawa Tengah, serta juga Kesultanan Ternate.
Era penjajahanMulai tahun 1602, Belanda memanfaatkan diri dengan perpecahan antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit, dan berangsur-angsur menjadi penguasa wilayah yang kini merupakan Indonesia. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis yang tetap dikuasai oleh Portugal sehingga tahun 1975 ketika ia bergabung dengan Indonesia untuk dijadikan salah sebuah provinsi dengan nama Timor Timur.
Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun kecuali dalam dua masa yang singkat, yakni ketika sebahagian kecil dari pada Indonesia dikuasai oleh Inggris selepas Perang Jawa Inggris-Belanda, serta semasa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu daerah jajahan yang terkaya di dunia. Bagi sebagian orang, penjajahan Belanda selama 350 tahun adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian.
Pada abad ke-17 dan abad ke-18, Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh syarikat perdagangan yang bernama Syarikat Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC ). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan kegiatan penjajahan di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602, dengan ibukotanya di Batavia yang kini bernama Jakarta.
Tujuan utama Syarikat Hindia Timur Belanda adalah untuk mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan ancaman kekerasan terhadap para penduduk di kepulauan-kepulauan penanaman rempah, dan terhadap orang-orang bukan Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual buah pala kepada pedagang Inggeris, angkatan tentera Belanda membunuh atau mengusir hampir seluruh penduduknya, dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala kemudian dihantar untuk tinggal di pulau-pulau tersebut sebagai gantinya. Syarikat Hindia Timur Belanda menjadi terlibat dalam politik di perdalaman Jawa pada masa itu dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.
Penjajahan BelandaSetelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Inggris yang singkat dibawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dan lain-lain. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini. (Bersambung ke edisi berikutnya)

No comments:

Hoiii !!!! INGAT TAU !!!

Hoiii !!!! INGAT TAU !!!
"Saya memerlukan sokongan 1.2 juta penjawat awam. Sekiranya anda mahu dibayar gaji yang lebih baik di masa depan, saya perlu mengukuhkan asas perolehan kerajaan kerana kalau tidak, dari mana saya akan dapat wang untuk membayar penjawat awam?"- petikan kenyataan Najib Razak yang mengaku tiada idea lain utk nak bayar gari penjawat awam melainkan kenakan cukai kepada semua rakyat..Pada masa yang sama Kerajaan BN mahu mengurangkan cukai syarikat/cukai koparat..Pada 1988 cukai koparat adalah 40%..tetapikini telah dikurangkan kepada 25%..

Tapak-Tapak di Apadianie sejak 24 Mac 2009