Dipaksa Tiduri Istri Dukun, Pasien Lari Telanjang
Maksud hati ingin menambah ilmu kebatinan, ternyata berbuah lain. Syamsul Arifin (33), warga Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, melaporkan GZ (35), seorang dukun di Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Sumenep, ke polisi.Syamsul mengaku dipaksa berhubungan intim dengan istri sang dukun. Syamsul bisa melarikan diri dari rumah GZ lewat pintu belakang meskipun tanpa busana.Ceritanya, Syamsul Arifin mendatangi rumah GZ. Oleh sang dukun, dia diminta masuk ke dalam kamar tempat praktik GZ, lalu dimandikan air kembang. Dukun GZ lalu mengurut tubuh Syamsul.Yang membuat kaget Syamsul, tiba-tiba GZ memanggil istrinya, IH, dan meminta agar masuk kamar berukuran 3 × 4 meter itu. GZ lalu menyuruh Syamsul melakukan hubungan layaknya suami istri dengan istri sang dukun. Karena tidak mau, Syamsul mencoba mencari cara untuk kabur.“Saya pura-pura pamit akan buang air kecil di kamar mandi rumah dukun yang letaknya di kamar lain,” ujar Syamsul saat menjalani pemeriksaan di ruang pemeriksaan khusus Polres Sumenep, Minggu (3/5).Kesempatan itu dimanfaatkan untuk kabur. Dalam keadaan telanjang bulat, Syamsul berlari di kegelapan malam hingga kemudian minta pertolongan ke rumah salah satu warga. Atas pertolongan warga, Syamsul diberi pinjaman sarung.
“Banyak warga yang marah dan akan melabrak rumah dukun itu, tetapi dapat dicegah oleh anggota Polsek Lenteng yang sejak mendengar kejadian itu mendatangi rumah dukun,” ujar Satrawi, tetangga GZ.Kapolsek Lenteng AKP Syakrani SH mengatakan, Mapolsek Lenteng telah melimpahkan perkaranya ke Polres Sumenep karena di Polsek Lenteng tidak punya unit pemeriksaan khusus. “Memang benar seperti itu, tetapi berkasnya sudah dilimpahkan ke Polres Sumenep,” ujar Syakrani singkat. ..
“Banyak warga yang marah dan akan melabrak rumah dukun itu, tetapi dapat dicegah oleh anggota Polsek Lenteng yang sejak mendengar kejadian itu mendatangi rumah dukun,” ujar Satrawi, tetangga GZ.Kapolsek Lenteng AKP Syakrani SH mengatakan, Mapolsek Lenteng telah melimpahkan perkaranya ke Polres Sumenep karena di Polsek Lenteng tidak punya unit pemeriksaan khusus. “Memang benar seperti itu, tetapi berkasnya sudah dilimpahkan ke Polres Sumenep,” ujar Syakrani singkat. ..
usinkata; Pemuda ini hanya ada 1 dalam 1000 diakhir-akhir zaman ini..renungkanlah...
No comments:
Post a Comment