Mesir Mulai Bantai Babi
Jumat, 1 Mei 2009 02:19 WIB
KAIRO, KAMIS - Mesir, yang terpukul keras oleh flu burung, telah memerintahkan pembasmian setiap kumpulan babi di negara itu sebagai tindakan berjaga-jaga terhadap flu babi. Tapi, menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), cara itu salah. Virus flu babi H1N1 disebarkan oleh manusia dan tidak ada dalam binatang Mesir, tapi penyembelihan babi, yang sebagian besar dianggap tidak bersih dalam masyarakat Muslim Mesir, dapat membantu mengatasi kepanikan. Dua puluh enam orang telah meninggal di Mesir karena virus flu burung yang amat pathogenik dan para pakar mengkhawatirkan setiap pandemi flu dapat memiliki dampak yang merusak di negara tempat sebagian besar dari kira-kira 80 juta orang (penduduknya) tinggal di Lembah Nil yang padat, banyak di tempat-tempat kumuh yang penuh sesak di dan sekitar Kairo. Namun PBB mengatakan penyembelihan massal hingga 400.000 babi merupakan "kesalahan nyata". "Tidak ada alasan untuk melakukan hal itu. Itu bukan influensa babi, itu influensa manusia," kata Joseph Domenech, kepala pejabat kehewanan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Ia mengatakan FAO telah berupaya untuk menemui para pejabat Mesir tapi tak berhasil. Babi sebagian besar dipelihara oleh minoritas Kristen Mesir. Dalam satu pernyataan sebelumnya Rabu, Menteri Kesehatan Hatem el-Gabali mengatakan, "Kementerian ini memutuskan untuk menyembelih semua kawanan babi yang ada di Mesir, mulai hari ini." Juru bicara kabinet Magdy Rady mengatakan Mesir akan memberi ganti rugi pada peternak karena kematian ternak mereka. Rady mengatakan peternakan babi di Mesir kondisinya buruk dan memunculkan risiko kesehatan. "Itulah mengapa orang benar-benar takut," katanya sebelum keputusan itu diambil. Flu babi telah menewaskan sebanyak 159 orang di Meksiko dan satu bayi di AS, dan sejumlah kasus juga telah dilaporkan di Eropa dan juga tetangga Mesir, Israel. Mesir belum melaporkan satu kasus pun, tapi telah meningkatkan pengawasan di bandara. Mesir terpukul lebih keras oleh flu burung H5N1 ketimbang negara lain di luar Asia.
Risiko di Mesir Para pakar telah lama mengkhawatirkan virus flu burung dapat bermutasi ke bentuk yang dapat menyebar dengan mudah di antara manusia, yang memicu pandemi yang dapat menewaskan jutaan orang. Mesir telah menderita sentakan dalam kasus flu burung pada manusia bulan ini bahkan waktu musim flu mendekati akhir. Beberapa pakar mengatakan pembunuhan babi tidak mungkin akan memiliki dampak pada meluasnya flu babi jika virus itu mencapai negara tersebut melalui pelancong udara. "Saya tidak ingin mengatakan itu bermanfaat bagi flu babi. Itu akan bermanfaat bagi kesehatan umum...Pada umumnya, babi dapat menularkan banyak penyakit lain," Hussein Gezairy, direktur regional WHO, mengatakan kepada wartawan. Mona Aly Mehrez, Direktur Institut Riset Kesejahteraan Hewan milik-pemerintah, mengatakan Mesir telah lama ingin memindahkan babi jauh dari pusat-pusat kota sebagai tindakan berjaga-jaga karena ancaman flu burung. Beberapa pakar mengatakan bahwa secara teknis mungkin, tapi sangat tidak mungkin bahwa flu babi -- campuran flu babi, manusia dan unggas -- dapat menemukan cara untuk bargabung dengan H5N1 di Mesir untuk menciptakan virus flu lain...-sumber www.kompas.com
KAIRO, KAMIS - Mesir, yang terpukul keras oleh flu burung, telah memerintahkan pembasmian setiap kumpulan babi di negara itu sebagai tindakan berjaga-jaga terhadap flu babi. Tapi, menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), cara itu salah. Virus flu babi H1N1 disebarkan oleh manusia dan tidak ada dalam binatang Mesir, tapi penyembelihan babi, yang sebagian besar dianggap tidak bersih dalam masyarakat Muslim Mesir, dapat membantu mengatasi kepanikan. Dua puluh enam orang telah meninggal di Mesir karena virus flu burung yang amat pathogenik dan para pakar mengkhawatirkan setiap pandemi flu dapat memiliki dampak yang merusak di negara tempat sebagian besar dari kira-kira 80 juta orang (penduduknya) tinggal di Lembah Nil yang padat, banyak di tempat-tempat kumuh yang penuh sesak di dan sekitar Kairo. Namun PBB mengatakan penyembelihan massal hingga 400.000 babi merupakan "kesalahan nyata". "Tidak ada alasan untuk melakukan hal itu. Itu bukan influensa babi, itu influensa manusia," kata Joseph Domenech, kepala pejabat kehewanan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Ia mengatakan FAO telah berupaya untuk menemui para pejabat Mesir tapi tak berhasil. Babi sebagian besar dipelihara oleh minoritas Kristen Mesir. Dalam satu pernyataan sebelumnya Rabu, Menteri Kesehatan Hatem el-Gabali mengatakan, "Kementerian ini memutuskan untuk menyembelih semua kawanan babi yang ada di Mesir, mulai hari ini." Juru bicara kabinet Magdy Rady mengatakan Mesir akan memberi ganti rugi pada peternak karena kematian ternak mereka. Rady mengatakan peternakan babi di Mesir kondisinya buruk dan memunculkan risiko kesehatan. "Itulah mengapa orang benar-benar takut," katanya sebelum keputusan itu diambil. Flu babi telah menewaskan sebanyak 159 orang di Meksiko dan satu bayi di AS, dan sejumlah kasus juga telah dilaporkan di Eropa dan juga tetangga Mesir, Israel. Mesir belum melaporkan satu kasus pun, tapi telah meningkatkan pengawasan di bandara. Mesir terpukul lebih keras oleh flu burung H5N1 ketimbang negara lain di luar Asia.
Risiko di Mesir Para pakar telah lama mengkhawatirkan virus flu burung dapat bermutasi ke bentuk yang dapat menyebar dengan mudah di antara manusia, yang memicu pandemi yang dapat menewaskan jutaan orang. Mesir telah menderita sentakan dalam kasus flu burung pada manusia bulan ini bahkan waktu musim flu mendekati akhir. Beberapa pakar mengatakan pembunuhan babi tidak mungkin akan memiliki dampak pada meluasnya flu babi jika virus itu mencapai negara tersebut melalui pelancong udara. "Saya tidak ingin mengatakan itu bermanfaat bagi flu babi. Itu akan bermanfaat bagi kesehatan umum...Pada umumnya, babi dapat menularkan banyak penyakit lain," Hussein Gezairy, direktur regional WHO, mengatakan kepada wartawan. Mona Aly Mehrez, Direktur Institut Riset Kesejahteraan Hewan milik-pemerintah, mengatakan Mesir telah lama ingin memindahkan babi jauh dari pusat-pusat kota sebagai tindakan berjaga-jaga karena ancaman flu burung. Beberapa pakar mengatakan bahwa secara teknis mungkin, tapi sangat tidak mungkin bahwa flu babi -- campuran flu babi, manusia dan unggas -- dapat menemukan cara untuk bargabung dengan H5N1 di Mesir untuk menciptakan virus flu lain...-sumber www.kompas.com
No comments:
Post a Comment