foto' sekadar hiasan
Selasa, 16 Jun 2009
BRISBANE, KOMPAS.com — Seorang gadis sunti berusia 12 tahun yang telah diizinkan tinggal serumah dengan kekasihnya yang berumur 15 tahun akan menjadi ibu termuda di Australia, demikian harian Herald Sun, Selasa (16/6).Gadis kecil ini sejak umur 11 tahun sudah tidur sekatil dengan kekasihnya sebab ibu si gadis kecil mengizinkannya untuk tinggal di rumah mereka meskipun ayah si gadis protes.Ketika si ayah mengeluhkan berkali-kali tentang masalah ini kepada Department Pelayanan Masyarakat negara bahagian New South Wales (NSW), tidak ada yang dapat dilakukan terhadap masalah ini. Pihak polis mengatakan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa kerana kedua anak berada dalam status di bawah pengawasan penjaga mereka. Apabila anak lelaki sudah mencapai usia 18 tahun atau lebih, polis baru boleh memulakan penyelidikan bersabit kes jenayah .Ketika si ayah mengambil alih hak asuh pada bulan May yg lalu, barulah dia menyedari anak gadisnya sudah berbadan dua. Setelah si ayah marah dan berang terhadap apa yang berlaku , barulah pihak kerajaan tergerak dan mengambil tindakan secara serius.Pihak Departemen Pelayanan Masyarakat mengakui, pada hari Isnin (15/6), mereka telah gagal bertindak sebelum ini karena pekerja mereka sedang menangani kes-kes yang lebih penting. Pekerja dari Kementerian Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesihatan, dan Kementerian Pendidikan NSW kini berlumba memberikan bantuan kepada gadis tersebut. Sementara si ayah menghubungi anggota legislatif setempat Dubbo, Dawn Fardell. "Ia datang ke saya. Polisi mengatakan ’Tangan kami tidaklah cukup’," kata Fardell, Senin."Si ayah mendatangi saya dan menyatakan bahwa ia dan pasangan barunya akan senang untuk kelak mengurus anak yang sedang dikandung putrinya," tambah dia. Lebih lanjut Fardell mengatakan, "Sekarang semua badan pemerintah mengulurkan bantuan, dan ada beberapa alternatif bagi si gadis." "Ini adalah kasus anak yang memiliki anak. Kita harus benar-benar melihat apa yang bisa kita lakukan. Harus orang yang terpercaya yang bisa memberikan solusi," ujarnya.Sementara itu, perwira senior dari kepolisian menjelaskan bahwa kasus ini melibatkan dua bocah di bawah umur dan ketika ditanya apakah si gadis mengalami kekerasan seksual dan ia menjawab tidak, maka polisi tidak bisa mengambil tindakan apa-apa.Data lengkap si gadis telah beredar di Parlemen NSW pada awal bulan Juni. Disebutkan di sana bahwa ibu si gadis telah dirawat di rumah sakit jiwa sejak Maret, dan ketika si ayah mengambil alih hak asuh lalu melaporkan si ibu ke polisi.Sejak Maret, si gadis berada di bawah asuhan ayahnya. Dan tidak ada yang bisa digugat secara hukum di sini. Departemen Pelayanan Masyarakat mengakui bahwa pihaknya telah menerima permintaan tolong dari si ayah. "Karena kami menangani banyak kasus yang lebih darurat, departemen melakukan investigasi terhadap kasus ini tapi tidak secara maksimal," kata juru bicara departemen itu. Gadis itu akan mendapatkan konseling, pelatihan menjadi orangtua, dan layanan pendidikan.
No comments:
Post a Comment